Selasa, 09 November 2010


Kencantikan adalah suatu keindahan dari ciptaan Allah SWT. Ianya bisa di letakkan pada tiap makhluknya. Kecantikan bisa di letakkan pada manusia, pemandangan alam, hewan atau karya seni yang di buat oleh manusia.

Cantik atau Indah adalah salah satu nikmat yang di dapat oleh indera penglihatan kita. Maka, ketika kita melihat sesuatu yang cantik atau indah, serta merta bibir kita mengucap, “Subhanallah”, Maha Suci Allah yang menciptakan makhluk-NYA tanpa cacat.

Kecantikan inilah yang juga mendasari sebuah perusahaan kosmetika, yakni tool atau alat untuk membuat seseorang supaya terlihat lebih cantik dan menarik.

Sudah menjadi fitrah dari seorang wanita, bila dirinya ingin kelihatan lebih cantik dari wanita lain, karena ini berkaitan dengan ketertarikan lawan jenis.
Walhal, Allah SWT memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan bila melihat sebuah keindahan yang bukan menjadi hak kita. Misalnya bila kita melihat wanita atau pria yang bukan mahrom. Bahkan kita di suruh berdo’a agar terhindar dari fitnahnya. “Allahumma inni a’udzubika min fitnatin nisa’ wa min ‘adzabil qobri wa min ‘adzabin naar.” (Ya Allah aku berlindung dari fitnah wanita dan dari siksa kubur, juga siksa neraka!)

Nah, pertanyaannya adalah bagaimanakah biar kita terlihat lebih cantik?

Kecantikan yang di maksud ini adalah kecantikan yang ada dalam diri seorang wanita.
Seorang wanita tidak hanya di nilai dari kecantikan fisiknya, tetapi juga dari kecantikan dalam dirinya atau yang di sebut dengan inner beauty.
Inner beauty atau kecantikan dari dalam ini, bagi orang yang tidak beragama, di peroleh melalui kursus-kursus pengembangan kepribadian seperti John Robert Power dan sebagainya.
Tetapi dalam Islam, kecantikan dalam ini adalah akhlaq yang terpancar dari segala gerak-gerik seorang wanita. Seorang wanita yang sholelah akan memancarkan cahaya amalan yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya, sehingga orang-orang di sekitarnya pun mendapatkan penerangan hidayah yang terpancar dari amalannya.

Salah satu golongan wanita yang pantas menjadi tauladan kita adalah isteri-isteri Nabi SAW, yang Allah SWT berfirman,
“Wahai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. al-Ahzab (33) : 32), kemudian ..

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. al-Ahzab (33) : 33)

Itu adalah berkaitan dengan akhlaq yang harus di jaga oleh seorang wanita. Adapun cara berpakaiannya, Allah SWT berfirman :
“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Ahzab (33) : 59)

Mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh maknanya adalah seorang wanita yang sholehah haruslah menutup auratnya secara sempurnya dengan memakai cadar atau ber purdah. Karena itulah yang di kehendaki oleh Allah SWT, sehingga menghindarkan dari orang-orang lelaki ajnabi untuk mencela dan merendahkan kecantikan mereka. Karena, dari wajah saja, bisa menimbulkan fitnah kepada para wanita itu.

Itulah yang Rasulullah SAW beritakan dalam salah satu hadits, bahwa wanita tersebut akan menjadi Ratu Bidadari di surga, yang akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu dari suaminya. Do’a nya melebihi dari 70 waliyullah. Tidak ada hijab antara dirinya dengan Allah, karena dia selalu menjaga hijab.

Wanita-wanita sholehah ini nanti di surga akan meledek kepada bidadari-bidadari dengan perkataan seperti ini,” Wahai kamu para bidadari, yang tidak pernah puasa di siang hari yang terik, tidak pernah merasakan penderitaan melahirkan dan mengurus anak. Tidak pernah melayani suami ketika keadaan sangat lelah, amalan apakah yang akan kamu banggakan di hadapan Allah?”

Demikianlah para akhwati fillah, bila kamau ingin cantik di mata Allah, maka jagalah hijab, pakailah hijab, agar terbuka hijab antara dirimu dengan Allah SWT.

(seperti yang tertulis di situs eramediaislami.com)

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates